Tour de Lansia
Mengenang kembali sesuatu yang berkesan, tentunya harus dengan kesan pula. Menggali memori yang sudah tersimpan puluhan tahun lalu, bukan hal yang mudah. Bisa juga terlalu dalam menyimpannya, sehingga seakan terlupakan.
Bapak dan ibu purna dari jajaran kesehatan, selalu silaturrahim antar sesama. Dan selalu komunikasi dalam dumay atau medsos. Semakin erat dan terasa dekat dalam satu forum.
Hari ini sebagian dari anggota sepakat untuk piknik bareng atau bahasa viralnya healing. Dengan menyewa sebuah bis, piantun dengan usia antar 60 - 80 tahun berwisata menuju Sarangan. Kami berangkat 06.07.
Tidak terduga sebelumnya, beberapa lansia naik speed boat, setiba di telaga Sarangan. Tidak rasa cemas sedikitpun, walau sesungguhnya dalamnya telaga Sarangan itu lebih dari 1000 meter. Dan speed boat yang berisi 4 penumpang itu ada sesi ngebut dan meliuk-liuk.
Para ibu belanja hasil bumi Sarangan di sepanjang jalan. Banyak aneka buah yang ditawarkan, apalagi sayuran. Di hampir setiap kios, sedia sayur mayur, tak ketinggalan pula para penjaja.
Setelah isoma, rombongan bergerak ke Plaosan. Terdapat 2 obyek yang semuanya menarik. Sebagian menambah belanjaan ke pasar grosir Plaosan. Dan sebagian lagi ke Taman Refugia Garden yang baru diresmikan pada 2019 menjelang pandemi. Sempat ditutup karena covid-19, yang kemudian dibuka kembali.
Destinasi berikutnya ke taman dunia di Madiun, yang seakan kami mengunjungi beberapa negara. Perjalanan trip kali ini diakhiri dengan makan malam di warung pecel 99 yang pernah dikunjungi RI satu.
Sungguh Tour de Lansia yang melewati perempatan Padangan pada jam 22.07 kali sukses. Semua peserta bukannya ngantuk apalagi tertidur setelah makan. Mereka gembira dan bahagia bernyanyi ria di sepanjang jalan pulang. Ditambah lagi door prize kenangan dari pihak travel pada beberapa peserta.
Silaturrahim, komunikasi, kebersamaan dan kebahagiaan sangat diperlukan bagi lansia. Piknik atau healing seperti ini menjadi sarana untuk mewujudkan semua itu.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
