Silaturrahim ke negeri panda 2
Setelah duduk manis di area pintu keluar kedatangan sekitar 30 menit, keponakan datang bersama anaknya yang masih balita. Lucu sekali si kecil ini, pendiam dan sabar serta lancar berbahasa Inggris. Tidak ada suara keras yang keluar dari si mungil ini, semuanya pelan dan halus.
Kami berdua akan diantar ke Kuala Lumpur, tempat kakak menginap di apartemen temannya yang saat ini dinas di negara lain. Bandara yang jaraknya lebih dari 50 km dari ibukota negeri itu, ditempuh kurang dari satu jam lewat jalur tol. Mazda CX-5 yang membawa kami sungguh nyaman.
Kompleks apartemen di Bukit Tunku tertata rapi dan asri. Kami menempati satu lokasi dengan tiga lantai, sehingga terkesan seperti rumah. Apalagi di area terbuka lantai 3 terdapat taman buatan selain untuk cuci dan jemur.
Tata kota Bukit Tunku yang terletak di ring satu ibukota, dengan konsep hijau atau alami. Di area itu juga dikembangkan hutan kota, bahkan beberapa lokasi ada kawanan monyet. Dilengkapi pula dengan taman wisata yang tidak jauh dari situ.
Malam itu kami langsung istirahat di lantai 2 apartemen itu. Tidur pulas, mungkin karena cukup kecapaian seharian di jalan. Panasnya cuaca pada awal Agustus itu tidak terasa, karena dinetralisir AC.
Keesokan hari, kami harus ke money changer agar kami bisa lebih leluasa selama di China. Kami ke Pavilion mall yang pernah kami kunjungi 6 tahun yang lalu. Selain menukar uang, juga membeli keperluan lain.
Sekalian makan siang di food court yang antriannya cukup banyak. Banyak pilihan makanan khas dari beberapa negara, tersedia disana. Lokasi kuliner favorit para muda belia di tengah ibukota dengan beragam pilihan. Layanan yang ramah menambah nikmatnya saat menyantap pilihan makanan kita.
Kami harus segera pulang, harus menyiapkan barang bawaan. Kami berenam akan berangkat setelah dhuhur. Diantar dua mobil oleh dua putri kakak yang tinggal di Malaysia. Tiba di KLIA2 masih sebelum ashar dan semua urusan imigrasi berjalan lancar. Dan kami bisa agak santai di bandara, karena jadwal boarding jam 18.23 di gate P4.
Pesawat AirAsia jenis Airbus A330 300 penuh penumpang, akan membawa kami ke Bandara Internasional Pudong Shanghai. Setelah menyantap nasi lemak, kami manfaatkan agar bisa beristirahat. Karena penerbangan akan landing pada dini hari, sehingga kami harus menghemat energi.
Tepat pukul 00.12 pesawat merah berkapasitas 300 penumpang itu mendaratkan roda di bandara Pudong Shanghai. Urusan imigrasi memakan waktu sekitar 2 jam. Harus menggunakan aplikasi yang tersedia di bandara, termasuk yang terkait dengan covid 19. Pengisian data dibantu kakak ipar dalam bahasa Mandarin.
Dini hari itu, sudah masuk 4 Agustus, kami memilih untuk rehat dulu di hotel sekitar bandara. Kami tiba di lobi hotel, disambut oleh robot seperti yang banyak kita temui di medsos. Bisa mendekat dan berbicara dalam bahasa Mandarin. Keponakan yang kecil, bisa dialog dengan robot itu.
Setelah check inn usai, kami segera naik ke kamar kami untuk segera bisa istirahat. Karena rencana nanti pagi kami akan berniat city tour di Shanghai. Mengunjungi kota metropolitan, kota industri serta kota terbesar kedua setelah ibukota negara Beijing.
Ber Sam bung . . . 3
Semoga kita selalu sehat (Abk)