Sejarah Panjang Nanjing Road

drabudik
0

 

Nanjing Road

Silaturrahim ke negeri panda 4


Kami berjalan di pedestrian Nanjing Road, kami tidak sendirian, bahkan sangat banyak dan terkesan penuh dengan wisatawan. Kesana kemari memenuhi area trotoar, yang didominasi oleh wisatawan lokal. Memang negeri itu sangat luas, mungkin yang dari barat, selatan dan utara belum pernah ke Shanghai.


Destinasi utama para wisatawan, termasuk kami adalah di sekitar sungai Huangpu yang terawat serta didukung oleh taman untuk bersantai ria di sekitarnya. Selain itu dilengkapi pula dengan bis wisata serta perahu wisata juga selalu penuh penumpang. Semuanya semarak dan penuh keceriaan dengan kegembiraan menikmati.


Nanjing Road


Kami mampir beli kopi Peets Coffee yang kata kakak lebih enak dari starbak. Di resto kopi itu memang penuh pengunjung, semuanya menikmati kopi dan snek yang disajikan sesuai pesanan. Kakak membeli salah satu varian menu kopi, kami membeli Pepsi di sebelah resto.


Peets Coffee


Bagian timur Nanjing Road dipenuhi dengan aneka 'shopping street' utama Shanghai. Dan kawasan itu menjadi salah satu yang tersibuk di dunia bersama dengan Fifth Avenue dan Times Square. Nama Nanjing untuk jalan ini, yang merupakan ibu kota provinsi Jiangsu tetangga Shanghai dan juga merupakan bekas ibu kota Republik Rakyat China.


Jalan Nanjing saat ini terbagi menjadi dua bagian, Jalan Nanjing Timur dan Jalan Nanjing Barat. Namun banyak orang yang berasumsi, yang dimaksud jalan Nanjing adalah, yang sekarang menjadi Jalan Nanjing Timur, yang sebagian besar merupakan jalur pejalan kaki. Pada waktu yang lalu, jalan ini disebut dan ditulis sebagai Nanking Road. Hampir semua Bangunan kuno masih terawat dengan baik.




Setelah 'ngopi time', sekarang saatnya untuk 'ice cream time' bagi si kecil yang dengan sabarnya berwisata bersama. Kami juga mengunjungi sebuah toko yang memasang boneka dinosaurus sebagai wahana selpi untuk menarik para pelanggan. Senang sekali mereka berdua, tentu saja harus bergantian dengan para krucil yang lain.




Walaupun hampir semua Bangunan masih bertahan kekunoannya, namun barang yang tersedia disana semuanya branded. Dan harga yang ditawarkan tergolong standar atau bahkan terkadang di bawahnya. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu magnet untuk berbelanja disini.


Dari kejauhan sudah mulai terlihat menara Bund yang khas dan menjadi salah satu ikonik kota metropolitan Shanghai ini. Langkah kami semakin bersemangat, kami juga harus lebih memperhatikan anak kecil yang ikut rombongan tour ini.




Sampailah kami ke ujung jalan bebas kendaraan itu. Kami harus nyeberang jalan untuk menuju wisata tepian sungai yang dirindukan banyak wisatawan, termasuk wisatawan lokal.


Ber Sam bung . . . 5


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

Baca juga www.suaramedika.com

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !