Menjelajah Ibukota Kita 1
Akhir pekan ini kami bersama pasukan krucil pergi mengunjungi tantenya di Jakarta. Tidak ada rencana sebelumnya, hanya sepekan yang lalu menanyakan apa bisa libur. Dan itupun tidak seberapa serius.
Kami bersembilan naik kereta malam, namun karena perencanaan agak mendadak, seat kami terpisah di tiga tempat. Bahkan ada di gerbong lain, walau tetap bisa bersama dalam kelompok kecil.
Dengan kereta Panda (lungan), bisa tiba di Jakarta sebelum pk 05.00. Dan harus menunaikan kewajiban diri serta berbenah di Gambir. Harus kita lakukan di stasiun karena terbatasnya waktu. Bayi terkecil kami, menyebut dengan nama Kereta Tut Tut Biru, karena kereta mainan dia berwarna biru.
Kereta di negeri ini sudah bisa tepat waktu, dan melakukan transformasi digital dengan cukup revolusioner. Hal ini juga diimbangi dengan layanan pada pelanggan yang lebih baik dari sebelumnya. Termasuk sudah tidak ada lagi kondektur yang menanyakan karcis atau tiket. Karena sudah bisa di kontrol atau di cek dengan aplikasi di smartphone secara komprehensif.
Gerbong kereta sudah ditingkatkan dalam sistem layanan dan kebersihan. Namun secara fungsi fisik kereta masih harus diupayakan pembenahan agar lebih nyaman. Masih jauh dari kereta negeri panda yang sudah tidak merasakan goyangan lagi. Bahkan dengan kecepatan laju kereta yang 3 kali lipat.
Selain itu, kereta di negeri panda tidak mengenal perlintasan dengan jalan raya atau jalan kecil. Jalur rel kereta berada diatas atau malah di bawah. Sehingga dengan laju kecepatan tinggi pun, aman bagi lalu lintas darat yang lain.
Kami bersembilan mendapatkan tempat inap di apartemen dengan tiga kamar tidur dan bisa menampung kami semua. Anak anak membagi diri untuk memilih kamar yang disukai. Yang kebetulan, nyaman sekali bagi semua krucil.
Dan setelah mereka semua membersihkan diri, pasukan sudah siap untuk menjelajah dunia Jakarta. Hari ini kami memilih menggunakan kendaraan online yang bisa di order setiap saat dimanapun.
Ber Sam bung . . . 2
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
