Catatan Kisah Asmara Terjalin di Jalur Sutera 18
Sampai di hotel sebelum tidur, kami ngobrol sebentar, antara lain untuk merencanakan esok hari. Dan dalam diskusi, ternyata tidak bisa menerima suara bulat. Kami berempat akan bertekad ke Great Wall. Dan yang muda bertiga akan ke perbelanjaan.
Kami memang memutuskan untuk ke ikonik dari China yang utama. Karena banyak opini yang wajar, seakan belum ke China kalau belum pergi ke Great Wall.
Kami mencari info bagaimana bisa mencapai pintu masuk Tembok Besar yang terdekat. Ada jalur bis, namun harus menuju terminal lebih dulu. Kami berempat berangkat sepagi mungkin, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dan kami ke terminal dengan taksi, dan selanjutnya melaju dengan bis, yang semuanya berjalan lancar.
Di Luar dugaan, di halaman loket, antrian sudah mengekor cukup panjang, pengunjungnya sangat banyak dan berjubel. Dan didominasi oleh wisatawan lokal.
Gerbang Great Wall letaknya diatas dan menanjak. Ada 2 pilihan untuk mencapainya, jalan kaki atau mendaki dengan agak memutar cukup jauh. Dan pilihan satu lagi, kita bisa naik kereta listrik, yang stasiunnya di dekat sini. Dan kami memilih untuk membeli tiket kereta listrik. Sebenarnya ada satu penawaran lagi, naik kereta gantung. Tetapi kami tidak memilihnya.
Hanya beberapa menit, kami sudah sampai di gerbang Great Wall yang lokasinya memang menjulang tinggi dari halaman penjualan tiket. Pada saat itu hati kami sudah berucap, kami sudah sampai negeri China. Pengunjungnya memang banyak, dan yang berpakaian muslim hanya dari kami saja.
Kami pun mulai beraksi dengan kamera smartphone. Tetapi dengan resolusi yang standar pada tahun 2017, HP buatan negeri ini pula. Setelah itu kami mulai menelusuri Great Wall ke arah kanan dari gerbang di area Badaling. Wisatawan sangat banyak, dan yang terbanyak dari wisatawan lokal. Di kejauhan agak ke puncak bukit sana, tampak kereta gantung, tetapi start nya bukan dari sini. Kami terus berjalan di atas Tembok Besar China, dan sampai melewati 5 pos.
Tembok Besar China terbentang sepanjang 21 ribu kilometer dari pantai timur di Shanhaiguan sampai ke barat di Jiayuguan. Great Wall merupakan bangunan terpanjang di dunia yang di bangun selama sekitar 2.000 tahun, hingga tahun 1700 an. Dibangun oleh jutaan orang, termasuk tentara, petani, dan pekerja paksa. Pembangunan tembok ini memakan korban jiwa yang sangat besar.
Tembok Besar China dibangun untuk melindungi rakyat dan negaranya dari serangan dari bangsa lain dari utara. Pada masa itu, Tiongkok sering diserang oleh suku-suku barbar dari utara. Tembok ini juga berfungsi sebagai jalur komunikasi dan perdagangan.
Tembok Besar China Tembok Besar China adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia. Tembok ini merupakan simbol kekuatan dan kebesaran Tiongkok. Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1987. Tembok ini merupakan salah satu objek wisata paling populer di Tiongkok. Setiap tahun, jutaan wisatawan dari seluruh dunia mengunjungi Tembok Besar China.
Tembok ini dibangun dari berbagai bahan, termasuk tanah, batu, dan bata. Tembok Besar China memiliki lebar rata-rata 6 meter dan tinggi rata-rata 7 meter. Tembok ini memiliki banyak gerbang dan menara pengawas. Tembok Besar China pernah mengalami kerusakan akibat gempa bumi, erosi dan vandalisme.
Tembok Besar China disebut juga sebagai 'Tembok Sepanjang 10.000 Li', 'Tembok Raksasa Tiongkok' dan masih banyak lagi. Tembok Besar China adalah salah satu bangunan paling ikonik di dunia. Tembok ini merupakan simbol kekuatan dan kedaulatan Tiongkok, serta menjadi bukti sejarah panjang dan kayanya bangsa Tiongkok.
Setelah puas berjalan di ketinggian Great Wall yang paling menanjak, kami pun sepakat untuk mengakhiri petualangan di bangunan ikonik dunia ini. Kami turun perlahan dan naik kereta semacam bom car ke area parkir di bawah. Dan langsung menuju bis untuk melaju ke Beijing.
Ber Sam bung . . . 19
Semoga kita selalu sehat. (Abk)