Pavilion Pangkalan Kaum Belia

drabudik
0

 

Pavilion mall KL

Catatan Kisah Asmara di Jalur Sutera 5


Selalu memanfaatkan waktu dan kesempatan, sepertinya menjadi 'kata' yang kami rasakan bersama. Sehingga munculah beberapa ide atau rencana dan keinginan yang didiskusikan, yang akhirnya kami menyepakati untuk berkelana di ibukota negeri seberang ini. Terutama ke destinasi viral terdekat yang direkomendasikan para traveler di berbagai medsos.

Setelah maghrib, kami bertujuh dengan keponakan sepakat untuk berburu kuliner di kawasan segitiga emas, mall Pavilion KL. Dengan mengandalkan smartphone dan tekad yang penuh semangat, kami menumpang 2 taksi untuk mencapai lokasi itu. Tidak terlalu jauh jarak dari Face Suite hotel yang nyaman itu, karena memang keduanya masuk kawasan 'ring satu' negeri menara kembar itu.

Kawasan yang banyak dikunjungi, baik muda mudi setempat dan terlebih para turis. Pavilion mall yang terletak di selatan KLCC itu, seakan menjadi destinasi 'wajib' bagi para turis mancanegara. Tempat belanja, kuliner ataupun sekedar cuci mata, semuanya bisa kita dapatkan di area yang cukup luas dan menyenangkan ini.

Namun di mall ini didominasi oleh barang branded, yang harus matang memperhitungkan saku kita. Beberapa barang ditawarkan dengan harga diskon, serta tidak sedikit pula promo, yang banyak mengundang para pengunjung mall yang indah ini. Malam itu suasana sangat meriah dan ramai, karena disana sedang marak beberapa promo produk. Di salah satu area, depan gate food court terpasang patung Spiderman yang cukup besar dan menjadi magnet berkumpulnya anak dan pasangan muda.

Berbagai masakan bisa dipesan di food court sesuai selera dengan berbagai minuman pula. Kami bertujuh pun memesan makanan yang berbeda agar bisa saling mencicipi, begitu juga minuman yang dipesan. Sambil menikmati kuliner, sahabat dari keponakan yang telah bermukim di KL 2 tahun terakhir ini, hadir ikut nimbrung, yang menambah dinamisnya suasana. Sebelumnya mereka dulu tinggal di Belanda dan sudah saling mengenal, jadilah reuni di Pavilion food court ini.

Belum puas menyantap masakan di food court, obrolan dilanjutkan ke salah satu cafe karena kemenakan jumpa sahabat lama yang nantinya akan ‘meminjamkan’ apartemennya untuk ditempati. Domisili saat ini di Subang Jaya yang sebelumnya bermukim di Belanda. Mereka suami istri dengan 3 anak membaur dengan kami semua sehingga suasana lebih meriah, apalagi, ‘kampung café’ itu seakan sudah akrab dengan setiap pengunjung.

Snack yang disajikan cukup ‘lekker’ untuk menemani nikmatnya kopi dan capucino yang kami pesan. Obrolan silaturrakhim terasa gayeng dengan menikmati sajian dan suasana para muda yang seakan tidak kenal waktu. Kawasan yang ‘bersebelahan’ dengan Petronas ini memang salah satu pusat kehidupan malam bagi pecinta kopi di Kuala Lumpur. Walau waktu sudah hampir lewat tengah malam belum ada cafe yang tutup karena tanpa konsumen penikmat kopi.

Dan tidak terasa, kami semua ngobar disana dengan suasana yang santai dan nyaman sampai menjelang tutup.

Beberapa pemilik café mengatakan bahwa kesibukan setiap malam seperti ini, apalagi saat weekend. Sebaiknya para pecandu kopi harus selalu mengukur kondisi kesehatannya. Jangan sampai overdosis dengan kopi yang akan merugikan diri sendiri.

Sepulang dari Pavilion, kami masih harus berbenah serta merapikan barang bawaan kami. Kemudian beristirahat untuk persiapan penerbangan keesokan harinya. Dan tempat yang nyaman ini membawa kami untuk tidur nyenyak semalam. Setelah dhuhur harus sudah bergegas ke bandara yang jaraknya sekitar 60 km. Dan semuanya kami lalui dengan lancar, baik urusan perjalanan ke bandara maupun saat di bandara.

Ber Sam bung . . . 6


Semoga kita selalu sehat. (Abk)



Simak juga www.suaramedika.com

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !