Reog sudah menjadi salah satu icon negeri ini, khususnya kota Ponorogo. Tentunya tidak mudah menjadi pemilik budaya tersebut, walau pada kenyataan memang asli milik kita. Karena harus melakukan perjuangan keras untuk mempertahankannya.
Ponorogo tidak hanya memiliki berbagai budaya saja. Atau tidak sedikit pula destinasi wisata yang ada dan recommended sekali untuk dikunjungi. Selain itu, ternyata Ponorogo juga menyimpan beberapa jenis kuliner khas, antara lain sate dan dawet.
Sate Ponorogo telah kita kenal sejak dahulu. Sate ayam yang khas, pipih atau memanjang yang sudah diberi bumbu khas sate ayam Ponorogo pula sebelumnya. Tetapi sate yang dibakar hanya sebentar ini, tetap dibarengi bumbu khasnya dalam menyajikan. Bumbu yang didominasi oleh kacang yang ditumbuk halus ini memiliki tekstur dan rasa yang khas Ponorogo pula.
Sate Ponorogo sangat pas kalau kita santap dengan lontong walau bisa saja memilih nasi sebagai makanan pokoknya. Dalam satu porsi disajikan 10 tusuk sate yang bisa memilih campur atau daging saja, atau dengan kulit ayam yang gurih, dan semuanya tanpa lemak.
Di kelokan atau di pojok barat Jl Gajahmada Ponorogo bisa kita temukan sate Ponorogo P Darmanto, yang pasti menambah, akan memesan untuk dibawa pulang juga. Dan bisa juga sebagai oleh oleh keluarga atau sahabat yang jauh dari Ponorogo.
Sate yang khas ini, memang lain dari pada yang lain walau sama lembutnya, misal seperti sate pusut dari Lombok. Dan sate yang gurih serta sedikit manis ini, tidak akan menimbulkan dampak atau mengganggu kesehatan tertentu, asal tidak mengkonsumsi yang berlebihan.
Semoga kita selalu sehat. (Abk)