Jelajah Bumi Anbiya 25
Usai menyaksikan masjid Buraq yang merupakan salah satu jejak anbiya di area Haram Al Sharif, kami semua berkumpul di area depannya. Rombongan akan mengunjungi situs di 'luar' Masjidil Aqsha, namun sesungguhnya masih menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan.
Kami akan melihat Tembok Ratapan, yang ternyata terletak di balik dinding Masjid Buraq. Rombongan dipimpin oleh Om Naseh sebagai pemandu, dan kami semua mengikuti di belakang seperti 'sepur sepuran'. Hal ini dilakukan demi keamanan dan lorong jalanan memang sempit.
Kami keluar melewati pintu gerbang yang bentuknya seperti benteng, Bab Al Nadhir yang dijaga oleh beberapa orang pasukan keamanan lengkap. Namun kami bisa melalui dengan aman dan lancar.
Lorong jalanan yang cukup sempit, antara lain karena juga banyak kios di kanan kirinya. Generator atau genset yang cukup besar juga berada disini. Kemungkinan untuk pembangkit kebutuhan listrik area Al Aqsha, karena dijaga pasukan keamanan yang siaga. Kami benar benar melewati lorong kuno berabad abad yang lalu.
Setelah keluar lorong kuno, kami langsung masuk di area Tembok Ratapan. Banyak orang disana, mulai wisatawan sampai orang yang akan mempersiapkan diri khusus untuk ke tembok barat itu.
Bagi orang yang akan maju ke tembok barat, harus berpakaian rapi dan memakai topi, ini wajib. Pada umumnya topi yang dipakai adalah topi laken atau topi koboi. Tetapi yang paling ideal, seperti topi tukang sulap, penutup yang cukup tinggi. Namun ada satu orang yang memakai kopiah, dapat dari mana ya, dia.
Kami cukup lama dia arena itu, berfoto ria dengan teman serombongan. Di beberapa sudut tampak pihak keamanan siap berjaga secara lengkap. Namun siapapun yang disitu terlihat enjoy saja.
Setelah usai menikmati suasana lain di sekitaran area Haram Al Sharif, kami pun bersiap untuk meneruskan perjalanan selanjutnya. Dan acara tour hari ini selesai, semua peserta sepakat mengakhiri di halaman Masjidil Aqsha, setelah kami semua kembali menelusuri lorong perkampungan kuno di sebelah barat Al Haram Al Sharif yang barokah.
Dengan beberapa teman, kami akan di Masjidil Aqsha untuk mengikuti sholat maghrib. Karena mumpung berada di Baitul Maqdis, dan tidak mudah untuk bisa sampai kesana. Jadi kami optimalkan waktu yang ada, walau masih menunggu sekitar 2 jam lebih.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)