Jelajah Bumi Anbiya 36
Dari area parkir hampir semua peserta sudah tidak tahan lagi, ingin segera melihat Petra. Saat menuju loket, kami melewati Museum 'The Petra Museum' yang menyimpan hampir 300 artefak atau benda kuno bersejarah yang bernilai tinggi. Namun kami tidak mengunjunginya.
Peserta yang sudah siap memasuki pintu gerbang, menunggu beberapa teman yang masih ada keperluan. Dan mulailah masuk satu persatu melalui pintu putar, setelah semua peserta rombongan Halal Mania lengkap.
Kami berkumpul di area tribun, yang disepakati sebagai titik kumpul andai nanti ada yang terpisah setelah menjelajah. Karena beberapa peserta ada yang menaiki golf pergi dan pulang, serta ada juga yang hanya saat pulang saja.
Setelah semua memahami, maka mulailah jalan santai menuju 'jantung' Petra yang menjadi ikonik. Jalan yang kami lalui hampir mirip dengan situasi di gurun. Asli tanah atau bebatuan, tidak mengenal aspal, apalagi hotmix ataupun beton cor.
Kami sudah beberapa meter berjalan, kita sekarang berada di pos 1, info dari pemandu wisata. Obyek pertama ini dikenal sebagai Obelisk's Tomb, sambil menunjuk pada pahatan di Gunung batu cadas yang kemerahan.
Bangunan ini juga ada yang menyebut Djinn Block, dengan 3 monumen persegi. Dan diatasnya terdapat 4 monumen berbentuk piramida yang runcing. Yang semuanya itu tampak kemerahan terpahat dengan rapi, di ketinggian sekitar 7 meter, serta arsitektur khas gaya Nabatean yang unik.
Perjalanan dilanjutkan, maka masuklah kami ke al Siq. Kalau sebelumnya kami semua harus menahan sengatan teriknya matahari, langkah selanjutnya agak terlindungi oleh tebing yang menjulang tinggi. Tebing yang bermacam bentuk itu, mempunyai warna yang berbeda, walau didominasi kemerahan.
Al Siq merupakan 'gerbang' atau jalan masuk utama ke Petra. sesungguhnya Al-Siq mirip sebuah celah yang tidak terlalu lebar, membentang sekitar 1,2 km dengan dinding batu yang menjulang tinggi di kedua sisi. Setiap pengunjung akan melewati Al Siq untuk mencapai tempat utama di kawasan Petra.
Kami sedikit lega setelah memasuki celah tebing yang terukir oleh alam secara artistik. Jalan kami lebih santai, enjoy dan penuh kegembiraan. Lebih sering berfoto ria dengan gaya serta background semua yang ada. Sehingga perjalanan 1,2 km tidak dirasakan.
Di sepanjang tebing Al Siq, terdapat beberapa bangunan ataupun pahatan yang memiliki historis tersendiri. Sebagai contoh bangunan yang terkait pengairan. Terdapat semacam kolam sebagai tandon atau persediaan air beserta salurannya di sisi tebing.
Terlihat pula pahatan kaki seseorang serta unta yang dipandunya. Mungkin di sepanjang jalur Al Siq, juga mengukir historis tersendiri, bisa tampak fisik maupun secara tersirat. Kemungkinan kelak keloknya juga mempunyai makna tersendiri. Itulah kekayaan budaya yang tinggi dari suku Nabatean beberapa abad sebelum masehi.
Di area situs arkeologi Petra masih menyisakan 14 monumen yang memiliki nilai historis dan keunikan tersendiri. Tetapi rombongan Halal Mania dalam misinya Jelajah Bumi Anbiya, mengunjungi 4 situs karena keterbatasan waktu.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
