Jelajah Bumi Anbiya 33
Salah satu destinasi wisata Halal Mania ini adalah eksplorasi gurun. Hal ini tentu jarang kita dapatkan, karena hanya negara tertentu yang memiliki gurun pasir, memiliki jejak historis yang baik serta dikelola dengan baik pula. Sebelumnya saya kurang tertarik, tetapi setelah melihat realitanya, sangat menantang.
Saat subuh tiba, cukup mengejutkan kami. Air yang malamnya lancar, pagi ini masih bisa keluar walau hanya 'ngithir', sangat kecil sekali. Sepertinya hanya sisa air saja, tetapi masih mencukupi untuk ambil wudhu.
Maklumlah, memang di gurun. Malah kita sering dengar cerita bahwa seseorang hanya menemukan fatamorgana saja, hanya impian dan bayangan air saja. Disinilah kita harus lebih bersyukur. Betapa setiap hari kita berlimpah air, malah banyak diantara kita yang sering menghamburkan air.
View pagi di Wadi Rum Royal Camp sangat bagus. Hampir semua peserta beraksi untuk berfoto ria di tempat yang gersang. Sekian model dan pose gaya bebas meluapkan rasa kegembiraan rombongan Halal Mania. Dan ternyata juga bisa melupakan bahwa beberapa menit yang lalu cemas terkait air.
Setelah sarapan usai, kami check out meninggalkan gurun yang jauh dari mana mana. Dengan mengendarai Double cabin kita menuju gurun luas atau Naturally Studio lokasi shooting film Star Wars. Hamparan lautan pasir yang luas dan kemerahan memang menggambarkan dan mirip Planet Mars atau yang lain. Dan semua peserta Halal Mania terlihat berbinar dengan wajah yang penuh semangat, walau kondisi cuaca cukup gerah.
Berbagai gaya bebas langsung menghiasi gurun pasir merah yang gersang dengan hitungan satu dua tigaaa, klik. Semua pose yang lain dari yang lain terekspos. Bahkan ada yang sampai 'leyeh leyeh' di hamparan pasir yang turun naik. Seru, semuanya memaksimalkan fungsi kamera HPnya. Tidak lupa juga foto grup rombongan Halal Mania di lokasi yang landai. Seru habisss.
Di tengah perjalanan mengakhiri pergurunan, kita singgah di sebuah camp yang 'adoh lor adoh kidul', camp Bedouin yang juga menjual beberapa souvenir serta minuman, saya minum teh dengan menuang langsung dari tungku. Di seberangnya terdapat batu yang terkikis atau terpahat angin secara alami, dan terbentuk seperti jamur raksasa disebut Mushroom Rock. Wilayah ini masuk distrik Quwairah Yordania.
Beberapa wisatawan kelompok lain sudah di lokasi itu. Tidak ketinggalan semua peserta juga ingin berfoto di tempat yang langka ini. Termasuk area sekitarnya yang juga cukup menarik dan layak background pula. Berbagai gaya bebas juga menghiasi setiap HP peserta.
Tour leader yang sabar serta selalu komunikasi dengan para peserta, menambah nyamannya misi Jelajah Bumi Anbiya ini. Pilihan destinasi yang prima dan viral menambah kepuasan peserta.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
