Jelajah Bumi Anbiya 37
Rasanya belum mengunjungi Petra, kalau belum mencapai atau foto bersama di Al Khazneh atau The Treasury. Karena menurut masyarakat pada umumnya, Petra identik dengan Al Khazneh.
Al Khazneh atau The Treasury adalah struktur situs paling terkenal di Petra dan menjadi ikon yang diidentikkan dengan situs ini. Bangunan ini diukir dengan indah di permukaan tebing batu cadas dan sangat terkenal karena arsitektur klasiknya yang unik. Al Khazneh digunakan sebagai makam dan mungkin dianggap sebagai tempat penyimpanan harta karun pada masa Nabatean.
Jalan santai kami sejak dari loket hingga saat ini, sudah memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit. Maka sampailah kami pada tebing yang tinggi, dan kami dianjurkan untuk mendekat ke tebing sebelah kanan. Pada tikungan terakhir, pemandu sengaja memberhentikan kami. Setelah itu silahkan tengok celah tebing yang tinggi.
Wooowww, semua peserta terbelalak menyaksikan 'istana' Petra. Monumen dengan nilai historis yang tinggi serta kami impikan, telah di depan mata. Al Khazneh mendapat perlakuan istimewa di mata dunia. Diwakili oleh UNESCO, masyarakat dunia mengakui dan menyepakati untuk melakukan perlindungan terhadap benda bersejarah ini.
Tanpa dikomando, semua kamera beraksi, jeprat jepret tanpa satu dua tiga. Kemudian baru mulai dengan kebersamaan, tentunya dengan hitungan satu dua tigaaa, klikkk. Semua gaya ada, setiap klik, beralih gaya, seru sekali.
Kami merasa lega sudah bisa menyaksikan peninggalan kuno yang masih terawat dengan baik. Walau sesungguhnya ukiran yang sangat detail dan anggun itu, terancam akan terkikis oleh kekuatan angin yang berhembus keras.
Oleh karena itu, di sepanjang area situs Petra, tidak diperbolehkan menggunakan Drone. Kita semua memahami, pengoperasian drone akan menimbulkan kekuatan angin yang keras. Kuatnya hembusan angin itu, akan memberi dampak erosi atau mengikis pada seluruh permukaan yang ada, termasuk pahatan kuno itu.
Al Khazneh merupakan monumen arkeologi situs Petra ke 4 dari 14 rangkaian peninggalan sejarah yang ada. Kaki sudah cukup lelah, setelah beberapa hari berpetualang, apalagi saat berangkat tadi dengan berjalan kaki, walau santai.
Hampir semua peserta pulangnya menaiki kendaraan mobil Golf, seperti halnya kami pulang saat kunjungan terakhir ke Masjidil Aqsha. Namun karena kendaraan jumlahnya terbatas, harus antri agak lama.
Sebenarnya kalau diteruskan sedikit, akan bisa sampai pada Teater Roma yang merupakan salah satu rangkaian ke 6 dan bagus sekali. Tetapi karena waktu kami sangat terbatas, sudah disepakati hanya finish sampai di Al Khazneh yang sangat indah dan viral ini.
Dengan kendaraan mobil Golf kami berenam kembali ke tribun yang merupakan poin lokasi kesepakatan berkumpul saat akan kembali ke bis.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
