Jelajah Bumi Anbiya 1
Niat utama kami adalah ziaroh ke Masjidil Aqsho
Dua hari sebelum hari H, kami berangkat ke Jakarta dengan kereta api. Saat mencari tiket kereta api, seakan masih suasana mudik lebaran. Seat Argo Bromo eks 1 yang kami dapatkan, hanya terisi kurang dari 50%.
Seharian kami bisa menikmati keramaian di ibukota negeri ini. Mencari beberapa kelengkapan barang bawaan di kawasan Casablanca. Seharian pula bisa mendampingi anak yang berjuang di ibukota.
Hari ini menuju terminal 3 Bandara Soetta dengan grab istimewa dengan driver lincah Uni Padang yang mantan karyawan Bank. Sampai di tujuan sesuai estimasi, cukup lancar, sebelum limit waktu jam 11.00.
Kami bisa bertemu dengan sahabat dan teman serombongan di titik kumpul yang sudah ditentukan. Setelah menyelesaikan urusan bagasi dan presensi, tour leader memberikan breefing untuk hari pertama ini.
Boarding sesuai waktu yang tertera pada board bandara, setelah kami bisa agak istirahat dan sedikit kangen kangenan dengan beberapa anggota Glekkers.
Maskapai Oman Air yang kami tumpangi cukup nyaman. Bersamaan dengan beberapa penumpang semenanjung Jazirah itu serta serombongan jamaah Umroh Al Dawood Jakarta.
Pesawat Boeing 787 yang kami tumpangi dengan teknologi mutakhir. Salah satunya jendela pesawat tidak manual lagi buka tutupnya. Dengan menggunakan teknologi digital, hanya mengganti warna kaca dari bening menjadi gelap. Bening berarti terbuka dan warna kehitaman berti menutup. Bisa dikontrol secara sentral maupun lokal.
Tiba di Muscat pk 19.30 untuk transit selama sekitar 2 jam. Berangkatnya tadi 14.50.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)