Jelajah Bumi Anbiya 19
Pada saat pulang setelah Isya, kami sambil ngobrol sesama peserta. Bagaimana kesan pertama bisa ziarah dan sholat di Masjidil Aqsha yang sangat diidamkan, dan cerita lain yang terkait dengan masjid yang berkubah emas maupun masjid Qibli.
Dari sekian banyak obrolan, akhirnya beberapa peserta berencana akan sholat malam di Masjid Qibli Al Aqsha. Mumpung masih berada di hotel yang dekat, kesempatan yang baik dan langka ini tidak kami lewatkan.
Kami bertiga berangkat dari hotel sebelum jam 4 waktu setempat. Dengan penuh doa dan tawaqal kami memberanikan diri melewati penjagaan tentara. Hanya beberapa orang saja yang tampak berjalan beriringan agak jauh, yang menuju arah masjid pada dini hari itu.
Dan kami bersyukur karena bisa melewati pos penjagaan tentara dengan aman. Terutama pos depan halaman masjid, malah kami diberi salam dan saya pun menjawabnya 'wa alaikum'.
Begitu masuk masjid, saya dipersilahkan makan kurma medjool serta minum teh atau kopi hangat. Saya mengambil 3 biji Medjool dan sedikit kopi. Rasanya nikmat dan segar serta merasa lebih fresh, kemudian sholat. Pada saat sholat, adzan berkumandang, saya kira adzan subuh. Setelah beberapa saat, ternyata itu tadi adzan pertama. Saya pun lanjut memperbanyak sholat.
Usai jamaah subuh, kami bertemu dengan peserta yang lain, pulang bersama beriringan. Karena nanti ada destinasi yang dikunjungi. Tidak lupa kami berfoto di depan pintu Gerbang Herod's yang selalu kita lalui. Konon bangunan kokoh ini adalah peninggalan dari benteng yang didirikan pada zaman Sholahuddin Al Ayyubi.
Sampai di hotel, resto sudah bisa melayani sarapan. Makanan ala mediteranian selalu dihidangkan di resto Hotel Holy Land yang sangat dekat dengan Gerbang Herod's. Makanan enak dan lezat, memberi bekal energi untuk ziarah.
Semua peserta sangat menikmati dan terlihat sangat gembira dan penuh semangat di pagi yang cerah serta sejuk ini.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)