Jelajah Bumi Anbiya 9
Makan siang ala middle east di tepian Laut Merah sebelah timur di wilayah semenanjung Sinai sangat berkesan.
Mousa Coast memang disiapkan untuk healing. Tetapi cara mencapai lokasi tidak mudah. Kalau dari arah ibukota Kairo, akan melewati beberapa check point yang sangat ketat. Karena melewati terowongan bawah laut terusan Zues.
Kalau mengharapkan dari penduduk semenanjung Sinai, sepertinya sangat terbatas. Mungkin yang agak longgar, wisatawan yang datang dari arah laut Merah antara semenanjung Sinai dan benua Afrika. Bisa dari selatan atau utara.
Selanjutnya kami akan menuju situs Saint Catharina, sebagai tempat saat Nabi Musa dialog dengan Allah SwT. Di area itu juga, pernah terjadi tragedi dengan munculnya patung sapi Samiri.
Wilayah Saint Catherina terletak di kaki Gunung Horeb. Menurut cerita, disitulah Nabi Musa menerima 'Tablet' Hukum 10 Perintah Allah. Dan daerah itu kita kenal sebagai Jabal Musa.
Seluruh area suci bagi tiga agama dunia: Kristen, Islam, dan Yudaisme. Biara, didirikan pada abad ke-6, adalah biara Kristen tertua yang masih digunakan untuk fungsi awalnya.
Lanskap pegunungan yang terjal, berisi banyak situs dan monumen arkeologi dan keagamaan, membentuk latar belakang yang sempurna. Beberapa situs sangat terkait dengan sinergitas atau saling dukung.
Saat ini lokasi tersebut sedang dalam renovasi, infrastruktur dibenahi dengan aspal hotmix. Situs yang ada juga dilengkapi dengan sarana pendukung yang lain. Sehingga diharapkan semakin banyak wisatawan berkunjung ke sana, karena kemudahan aksesnya, dengan sarana pendukung yang memadai.
Area pegunungan yang tandus itu sedang 'disulap' menjadi daerah kunjungan wisata yang lebih memadai. Perbukitan di semenanjung Sinai itu, letaknya 'nyempal dan ngantong', bukan di jalan jurusan utama.
Di Bukit Tursina inilah Nabi Musa AS 'berdialog' menerima wahyu langsung dari Allah SwT. Namun kami hanya berada kaki bukit saja.
Ber Sam bung . . .
Semoga kita selalu sehat. (Abk)
