Pulau Menjangan Kecil Bebas Polusi (Karimun 4)

drabudik
0

 

Pantai menjangan kecil

Sesampai di homestay yang dilanjutkan makan malam serta sedikit santai dan bercengkerama, kami semua segera bergegas membersihkan badan. Ternyata istirahat kami semua semalam sangat pulas, karena seharian penuh petualangan serta beberapa hari sebelumnya kurang istirahat.


Pagi ini kami tiduran sejenak, setelah sholat subuh untuk menambah relaxasi badan. Sesaat mendekati jadwal, kami semua mempersiapkan diri setelah menyantap sarapan yang sudah disediakan. Dan ternyata kami semua sudah dijemput setengah jam sebelum jadwal. Kami bersiap diri, semua jalan kaki ke dermaga kapal motor seperti kemarin, sekitar 300 meter dari homestay.


Tampak beberapa kapal motor siap menunggu para wisatawan di dermaga. Diantaranya sudah mulai lepas tautan menuju lepas pantai. Sepertinya hari yang cerah ini banyak turis mancanegara dan lokal yang mengarungi laut sekitar Karimun. Lebih banyak daripada hari sebelumnya, yang sudah melempar sauh dilepas pantai.


Kami menuju lepas pantai yang lain untuk snorkling. Laut yang masih bebas dari polusi disini, terumbu karangnya memang luar biasa cantik. Berbagai bentuk serta aneka warna, yang tercantik berwarna biru. Tidak jauh dari lokasi snorkeling, terdapat kapal yang kandas beberapa puluh tahun yang silam, yang saat ini sudah banyak ditumbuhi beraneka terumbu karang.


Tidak hanya itu, di atas terumbu karang yang indah dan cantik, yang semuanya berlenggak lenggok terayun oleh alunan gelombang Laut Jawa yang cukup tenang. Banyak ikan berlalu lalang bergerombol, beraneka warna ikan biru, kuning, dan si nemo banyak kita temui di perairan Karimun.


Dari berbagai jenis ikan, sesekali terlihat biota laut yang lain, diantaranya adalah Bulu Babai. Makhluk ini berbentuk bulat dan berduri, mirip buah rambutan, bentuk rambutnya panjang kencang dan tajam, seakan siap menusukkan pada mangsanya di segala arah. Semua orang menghindarinya, karena kalau sampai tertusuk, badan akan kontan panas beberapa hari. Namun pemandu kami justru mendemokan bagaimana cara yang aman memegang bulu babai, dipegangnya dan aman. Tetapi kami tidak berani mencoba, karena resiko terkena toxin atau racunnya.


Kemudian kami meneruskan perjalanan ke pulau Menjangan Kecil, tidak jauh dari lokasi snorkeling dan terlihat dari lepas pantai itu. Pulau Menjangan Kecil, tetapi dengan bentuk seperti mangga golek, namanya tidak sesuai dengan bentuknya. Mungkin dulu disana banyak ditemui Menjangan.


Hanya sekitar 15 menit motor boat kita bisa mencapai Pulau Menjangan Kecil yang sungguh indah dan menyenangkan hati. Di sepanjang mata memandang air di bibir pantai, berwarna hijau tosca seperti di dunia dongeng atau foto yang viral. Hijau tosca melambangkan air yang sangat jernih yang terbebas dari polusi serta ramah bermain apa saja disitu.


Pasir pantainya yang putih bersih, sangat mendukung air pantai yang berwarna hijau kebiruan, tosca tanpa polusi. Riak gelombang di sekitar pantai pun relatif tidak ditemui, karena pantai ini berseberangan dengan pulau utama Karimun. Kedalaman air pantai pun rata rata sepaha dewasa. Sangat menyenangkan bagi siapapun yang berkunjung kesana.


Namun dalam pengelolaannya, pulau kecil ini dipercayakan pada swasta. Beberapa penginapan tersedia, sebagai pilihan wisatawan yang ingin menyepi dan menyendiri. Pulau yang banyak tersedia degan atau kelapa muda ini, masih terjangkau sinyal seluler. Tidak ada penduduk, namun beberapa karyawan bermukim di pulau yang indah ini. 


Di Pulau kecil ini ada lahan pantai yang diberi pembatas, yang di dalamnya terdapat beberapa ekor ikan hiu, ikan barakuda, bintang laut. Siapa saja boleh mendekat untuk foto, dengan pengawasan pawang hiu.


Selang beberapa saat setelah kedatangan kami, hampir bersamaan dengan rombongan sekitar 50 anak muda dari Jogja. Selain berwisata, mereka juga mendului melakukan upacara 17an. Upacara yang diadakan lengkap dengan sound sistem yang mereka bawa. Upacara pengibaran bendera lengkap serta beberapa seremonial serta atraksi.


Makan siang di Pulau ini, layaknya camping. Sebelumnya kami memesan ikan segar, beberapa bumbu, nasi putih serta dahan dan ranting. Kami menyiapkan api untuk memasak, langsung diatas pasir yang putih bersih.


Kami membuat bumbu untuk membakar ikan hasil tangkapan seperti baronang, kerapu, kembung, kakap dan lainnya. Saat kami bermain di pantai beberapa jam, pemandu menjaring ikan untuk makan siang ini.


Sungguh nikmat, karena disantap dengan sambal khas Karimun. Dan dibakar dengan sabut kelapa, matangnya sampai duri. Kami semua lahan memakannya, karena sedikit kelaparan setelah sebelumnya snorkeling serta bermain di pantai dengan air bening tosca.


Sesaat setelah isoma, menuju area dermaga untuk menyaksikan penangkaran ikan hiu, ikan barakuda dan biota laut lainnya. Mas ipar dan mbak dari Belanda masuk kolam hiu dengan dipandu pawang hiu.


Setelah istirahat sebentar, kami masih ingin meneruskan sedikit bermain air di pantai yang jernih tosca lagi. Kami semua sepakat untuk memuaskan diri bergelut dengan pasir yang putih dan beningnya air Pulau Menjangan Kecil ini. Rasanya tidak ingin beranjak dari pulau ini.


Semoga kita selalu sehat. (Abk)

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !